Bacaan Doa Iftitah Sholat Pendek Sesuai Sunnah Lengkap Artinya

Bacaan Arti Latin Doa Iftitah Dalam Sholat Pendek Sesuai Sunnah - Arti bacaan doa iftitah dalam setiap sholat wajib maupun sunnah menurut bacaan orang NU, Muhammadiyah atau persis akan kami muat dalam artikel ini dalam tulisan bahasa arab latin lengkap dan terjemaahannya sesuai dengan sunnah Nabi kita Muhammad SAW guna untuk mempermudah cara menghapal atau memahami maknanya dari bacaan doa iftitah ini.

Bacaan doa iftitah bukanlah bacaan yang wajib atau rukun dalam sholat akan tetapi doa iftitah adalah merupakan hukum sunnah yang di bacakannya setelah mengucapkan takbirotul ihram atau sebelum membacakan surat fatihah, karena kedudukan sunnah kalu kita tidak membacanya sholat tetap hukumnya syah namun kerugiannya orang tersebut tidak mendapatkan fahala/ganjaran.

Kesunahan membaca doa iftitah dalam setiap sholat selain sholat jenazah adalah bila mana antara bacaan takbirotul ihram dengan doa iftitah tidak terpisah dengan bacaan apa-apa walaupun bacaan tersebut ada hubungannya dengan sholat seperti lafadz aamiin, namun kalau sudah terpisah antara bacaan takbir dengan doa iftitah kita tetap membacanya doa iftitah hukum kesunahan tersebut gugur jadi hukum mubah namun tidak membatalkan pada sholat.

Bacaan Doa Iftitah Dalam Sholat Pendek Sesuai Sunnah Lengkap Artinya

Bacaan doa iftitah memiliki persi yang berbeda antara muhammadiyah dan NU namun itu tidak menjadikan persoalan karena hukum sunnah walau pun tidak dibacanya tetap sholat hukumnya syah, maka untuk itu kami di sini akan berbagi arti bacaan doa iftitah dalam sholat pendek yang benar sesuai sunnah arab latin lengkap dengan artinya guna untuk mempermudah dalam pemahaman doa iftitah tersebut baik yang biasa di baca oleh muhammadiyah maupun NU.

Diantaranya Dalilnya Kesunahan Ini Didasarkan Pada Hadist Nabi SAW:

عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَرَ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّى مَعَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ : الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لله كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً . فَقَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم مَنْ الْقَائِلُ كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا , فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْلِ : أَنَا يَا رَسُوْلَ الله قَالَ: عَجِبْتُ لَهَا وَذَكَرَ كَلِمَةً مَعْنَاهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ قَالَ ابْنُ عُمَرَ : مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ ذَالِكَ (مسند آحمد بن حمبل, 4399)

Dari Ibnu Umar berkata,” ketika kami shalat bersama Rasulullah SAW tiba-tiba ada seseorang laki-laki membaca ‘Allahu Akbar kabira wa al-Hamdu lillahi Katsira, wa Subhanallahi Bukratan wa Ashila’ (Allah maha Besar segala puji bagi Allah SWT, sebanyak pujian. Maha suci Allah di waktu pagi dan sore). Mendengar doa ini Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah yang membaca doa tersebut? Seseorang laki-laki menjawab,”Saya Wahai Rasulullah”. Rasulullah kemudian bersabda, “Saya kagum pada doa yang dibaca karena pintu langit terbuka sebab doa tersebut”. Ibnu Umar RA berkata, “Sejak saya mendengar sabda Rasulullah SAW itulah, aku tidak pernah meninggalkan doa tersebut”. (Musnad Ahmad Bin Hanbal, 3499).

Hadist dari Abu Hurairah:

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره

Artinya:“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika shalat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa istiftah)” (Muttafaqun ‘alaih)

Menurut syeh nawawi albantani berkata:

وسنّ بعد تحرم وقبل تعوّذ افتتاح وذلك في غير صلاة الجنازة، أما فيها فلا يسنّ لبنائها على التخفيف

Artinya:“Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awudz disunnahkan membaca doa iftitah di selain shalat jenazah. Sedangkan di dalam shalat jenazah tidak disunnahkan membaca doa iftitah karena shalat jenazah dianjurkan untuk singkat dalam pelaksanaannya.” (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihâyatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)

Hukum mubah setelah terpisah dengan bacaan lain antara takbirotul ihram dan doa iftitah Syekh an-Nawawi berkata,
ويفوت دعاء الافتتاح بالشروع فيما بعده عمداً أو سهواً

Artinya:“Kesunnahan doa iftitah menjadi hilang sebab membaca perkara-perkara setelahnya (seperti ta’awudz dan basmalah).” (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)

Syarat-Syarat Sunnahnya Membaca Doa Iftitah antara lain adalah:

1. Membaca doa iftitah saat menjadi makmum seandainya tidak khawatir ketinggalan surat al-Fatihah

2. Jika waktunya sempit untuk mengerjakan shalat wajib maka doa iftitah tidak boleh di baca

3. Shalat yang dikerjakan bukan shalat jenazah

Inilah Bacaan Doa Iftitah Dalam Tulisan Arab Latin Lengkap Dengan Artinya Seperti Di Bawah Ini:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

Artinya :Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).

Bacaan Doa Iftitah/Istiftah Muhammadiyah

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Allaahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats- tsaubul-abyadhu minad-danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barad.

Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin”

Demikian yang dapat kami tulis damlam artikel ini bacaan arti doa iftitah dalam sholat pendek sesuai sunnah yang benar, yang perlu kita yakini karena salah satu rukun iman itu kita wajib percaya atas adanya Alloh sedangkan arti darai pada doa iftitaf itu kita memohon kepada Alloh SWT, semoga dengan adanya artikel kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang masih belajar semoga menjadikan salah satu bahan untuk mempermudah dalam pemahamannya.